Lazada Indonesia
Home » , , , » Ngidam yang Tidak Dituruti Bikin Bayi Ileran? Ini Penjelasan dan Penyebab Ngidam

Ngidam yang Tidak Dituruti Bikin Bayi Ileran? Ini Penjelasan dan Penyebab Ngidam


Liputan1.blogspot.com - Ngidam menjadi perilaku wajar yang dialami oleh ibu hamil. Ketika kehamilan terjadi, ngidam seperti pelengkap sembari menanti masa tunggu kelahiran dalam waktu sekira 9 bulan 10 hari. Perilaku tersebut sering diartikan sebagai keinginan  dari ibu hamil yang menginginkan sesuatu dan konon bawaan dari di janin. Bentuknya bisa apapun termasuk makanan. Anggapan yang beredar mengatakan, jika ngidam tidak dipenuhi maka si bayi akan ileran (mudah keluar air liur) saat lahir kelak. Benarkah?

Bentuk ngidam bermacam-mam. Misalnya mendadak ingin makan mangga muda, ingin jalan-jalan ke tempat tidak terduga, dan sebagainya kadang sesekali terdengar ekstrim. Namun jika mengaitkan ngidam dengan kejadian ileran pada bayi, jelas hal ini adalah mitos. Anggapan tersebut hanyalah kepercayaan masyaraat turun temurun yang tidak bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

"Ngidam dan ngileran hanyalah sebuah mitos. Tidak terbukti di sisi medis," kata dr Hari Nugroho SpOG dari RSUD Dr Soetomo Surabaya, seperti dikutip dari laman Detik Health.


Jika ibu hamil ingin makan apa pun sebenarnya diperbolehkan selama tidak menimbulkan masalah pada kehamilannya. Jenis makanan bergizi sangat diperlukan selama masa kehamilan. Kalau suatu saat ibu hamil mengalami ngidam dan kesulitan mendapatkan makanan yang diinginkan, menggantinya dengan makanan lain tidak bermasalah. Tidak perlu takut dengan mitos ileran.

Baca juga: Berapa Kali Hubungan Intim Diperlukan agar Istri Cepat Hamil

Jumlah bayi maupun balita yang ileran pun juga tidak signifikan. Ileran sendiri juga masih rancu pemahamannya. Misalnya, sejauhmana anak kecil dikatakan ileran dari jumlah air liur yang keluar dari mulut. Oleh sebab itu, fakta menunjukkan memang tidak ada hubungan antara ileran dengan ngidam. Ibunya saja yang ingin sekali mengonsumsi jenis makanan tertentu.

"Intinya berbagai jenis makanan boleh dikonsumsi tapi batasi jumlahnya, jangan berlebihan. Prinsipnya, asal tahu rasanya saja. Selama memang bukan hal-hal yang jelas-jelas bahaya ya," tutur dr Hari.

Ngidam sering terjadi pada trimester pertama kehamilan dan dapat berlanjut sampai trimester akhir. Secara ilmiah, ngidam itu benar-benar nyata sebagai hasil reaksi dari kimia tubuh. Studi yang dilakukan Janet pope, PhD dari Lousiana Tech University, Ruston, Amerika Serika, menemukan bahwa ngidam hadir sebagai pengaruh dari hormone progesteron. Wanita hamil mengalami kenaikan hormone ini yang memberikan pengaruh pada fungsi dan metabolisme tubuh.

Baca juga8 Makanan Penambah Darah yang Kaya Zat Besi


Beberapa bagian tubuh yang turut terpengaruh adalah organ pencernaan dan tempat produksi liur. Ibu hamil diketahui akan memiliki produksi air liur yang lebih banyak dan menyebab mereka kerap meludah. Selain itu terpicu pula rasa logam dan keadaa tebal pada mulut. Inilah yang kemudian membuat timbulnya mual dan muntah. Pada waktu bersamaan, ibu hamil seakan memerlukan makanan yang sifatnya asam dan menis, atau yang rasanya tajam untuk mengimbangi  perubahan pada tubuhnya.

Penyebab ngidam lainnya adalah tubuh ibu hami membutuhkan asupan nutrisi tertentu. Saat tubuh kekurangan vitamin C, maka muncul keinginan makan buah secara alami.  Jika mendadak ngidam makan daging, barangkali tubuh perlu zat besi lebih banyak. Ngidam seperti alarm alami dari tubuh untuk memberitahu ibu hamil agar memperhatikan asupan nutrisi dari makanan.

Sumber Sumber

Comments
0 Comments

0 orang bicara: